Alkisah ada seorang nenek yang tinggal di daerah pegunungan yang konon mampu membaca masa depan setiap orang yang diramalnya. Ia sangat terkenal sampai di beberapa penjuru daerah. Mendengar ketenarannya itu, empat kawanan pemuda datang menemuinya karena penasaran dengan masa depan yang akan mereka dapatkan.
Setelah bersusah-payah akhirnya empat pemuda itu berhasil bertemu dengan nenek peramal. Walaupun sang Nenek melarang pemuda mengetahui masa depannya itu, empat pemuda tetap bersikeras mengetahui ramalan mereka di masa yang akan datang. Akhirnya, sang Nenek mengijinkannya, diramalah masing-masing Pemuda. Inilah hasil ramalan yang dapat dibaca sang Nenek:
Pemuda pertama
“Kamu akan menjadi orang gagal. Jalan kehidupanmu sangat gelap, kamu tidak memperoleh keberhasilan yang kamu impikan.”
Pemuda kedua
“Kamu akan menjadi orang berhasil. Semua yang kamu impikan akan terwujud. Terlihat jelas apa yang ada dalam pikiranmu begitu sangat terang.”
Pemuda ketiga
“Kamu akan menjadi orang gagal. Kamu tidak akan pernah sampai pada tujuan yang kamu inginkan. Banyak sekali halangan yang tidak dapat kamu hadapi.”
Pemuda keempat
“Kamu akan menjadi orang berhasil. Apa yang sedang kamu tekuni saat ini akan membuahkan hasil yang tidak hanya berguna bagi diri sendiri, tapi juga berguna bagi orang banyak.”
Setelah mengetahui masa depan mereka, pulanglah keempat pemuda itu dengan masing-masing perasaan yang terpendam. Mereka pun menyikapi ramalan tersebut dengan berbeda-beda. Tiga tahun pun berlalu, inilah masa depan yang terjadi dari keempat kawanan pemuda tersebut:
Pemuda pertama
Benar-benar menjadi orang gagal. Ia kehilangan semangat melanjutkan kerja dan usaha keras yang sejak dulu ia lakukan. Ramalan sang Nenek sesuai dengan kenyataan.
Pemuda kedua
Ia juga menjadi orang gagal, walau ramalan sang Nenek mengatakan ia mempunyai masa depan yang berhasil. Pemuda kedua terlalu yakin dengan ramalan itu, sehingga membuatnya tidak mau bekerja keras dan tidak bersemangat dalam berjuang meraih impiannya.
Pemuda ketiga
Ia malah menjadi orang berhasil, walau ramalan sang Nenek mengatakan ia mempunyai masa depan yang gagal. Namun, pemuda ketiga ini tidak kehilangan semangat untuk berjuang meraih impiannya. Ia malah semakin bersemangat dan bertekad keras melawan ramalan yang mengatakan kalau dia akan gagal.
Pemuda keempat
Ia benar-benar menjadi orang berhasil. Ia semakin mantab dengan usaha dan perjuangan kerasnya selama ini. Ia berani mengambil resiko bahwa kegagalan itu mustahil baginya.
Demikianlah gambaran sesungguhnya yang terjadi dalam hidup kita. Nasib sebenarnya ada ditangan kita, Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang sebelum orang itu mau merubah nasibnya sendiri. Manusia lebih sering pasrah berdiam tanpa melakukan apa-apa setelah mengetahui bayangan nasib mereka, bukan berfokus pada perjuangan yang mereka lakukan.
Teruslah berusaha dan berjuang dengan penuh semangat untuk mewujudkan impian. Bisa jadi hari esok adalah seperti hari ini. Hari esok semakin baik jika hari ini berusaha semakin baik. Waktu adalah yang mampu membuktikan semua itu.
Dikirim lewat pesan facebook Oleh Wahyu Kushardiyanto ( Pusat Motivasi Indonesia )
Sumber: Buku DAHSYATKAN!!! HIDUP DENGAN MOTIVASI Versi 2, bagian III tentang semangat juang.
Semoga bisa selesai cetak bulan Februari, tidak molor-molor lagi. ^_^
5 komentar: on "Kisah Empat Pemuda dan Nenek Peramal"
Ceritanya sangat menarik, memberi inspirasi bagi pembacanya. Senang bisa berkenalan dengan anda.
Artikel yang sangat bermanfaat...
Sippp... Sippp... Sippp...
itulah kenapa Allah memberi kita Otak tuk berfikir dan hati tuk merasa...bila punya otak gak punya hati = orang biadap...bila punya hati dak punya otak = seorang pecundang
jaman sekarang main ke peramal hehehe
Posting Komentar